Mol sebagai Salah Satu Solusi Masalah Food Loss

mol sebagai solusi food waste

Tercatat Selama 20 tahun di periode 2000-2019, timbunan food loss and waste (FLW) di Indonesia mencapai 23-48 juta ton per tahun, atau setara dengan 115-184 kg per kapita, hal ini menyebabkan indonesia menempati peringkat kedua negara dengan angka Food Loss dan Food Waste tertinggi di Dunia1.

Food Loss itu sendiri adalah bahan pangan seperti sayuran, buah-buahan atau makanan yang masih mentah namun bisa dimanfaatkan untuk cadangan pangan. Banyak kasus yang terjadi di Indonesia bahwa buah-buahan yang beredar di pasar tidak laku dan telah lama berada di gudang, sehingga buah menjadi kehilangan mutu karena sudah lama tersimpan, salah satu kasus food loss terjadi di Banyuangi dimana para petani buah naga membuang sepuluh keranjang yang berisikan buah naga ke sungai karena buah tersebut sudah kehilangan mutu, hal ini tentu sangat merugikan, mengingat angka kemiskinan di Indonesia yang tinggi2.

Apa itu MOL?

MOL (Mikroorganisme Lokal) adalah sekumpulan mikroorganisme yang umum dibudidayakan, kegunaan dalam konsep “zero waste” dan untuk “starter” pengomposan organik. Dengan ini mol menjadi solusi food loss di Indonesia karena bahan baku utama dalam pembuatannya menggunakan buah-buahan serta makanan sisa. Selain itu MOL mengandung Azotobacter sp.,
Lactobacillus sp
., ragi dan sellulosa jamur/fungi yang berfungsi dalam mendokomposisi senyawa-senyawa organic.

mol sebagai solusi food waste
Mol yang sudah jadi dan bisa langsung di aplikasikan

Dengan MOL sebagai starter pengomposoan dapat selesai hanya dalam 3 minggu. Larutan MOL mengandung unsure hara makro, mikro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organic. Keunggulan penggunaan MOL selain mudah yaitu murah bahkan tanpa biaya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar dengan konsep zero waste.

Proses pemotongan bahan baku pembuatan mol mejadi berukuran kecil
Proses pemotongan bahan baku pembuatan mol mejadi berukuran kecil

Langkah-Langkah Pembuatan MOL

Berikut adalah alat dan bahan serta langkah kerja dalam pembuatan Mol (Mikroorganisme Lokal) :

Alat dan bahan

  • ember kedap udara (15 liter)
  • pisau
  • jaring (jaring nasi/puring nasi)
  • air
  • molase/tetes tebu
  • buah dan sisa makanan
  • kain kasa

Langkah Kerja

  1. siapkan ember kedap udara (15 liter).
  2. isi ember tersebut dengan 5 liter air bersih.
  3. masukan molase/gula kedalam air dengan perbandingan 1:5 (1 liter molase untuk 5 liter air bersih).
  4. potong buah berukuran kecil (buah bebas bisa apa saja) sehingga memenuhi 1/4 volume ember.
  5. tambah sisa makanan (jika ada) dengan perbandingan 50:50 dengan buah.
  6. letakan buah yang sudah dipotong berukuran kecil dan sisa makanan kedalam jaring puring lalu diikat.
  7. masukan jaring puring kedalam ember yang sudah diisi larutan molase, lalu timpa dengan batu agar tidak muncul kepermukaan, pastikan batu sudah dicuci bersih.
  8. tutup ember lalu tindih dengan batu, ember harus tertutup rapat agar tidak ada sirkulasi udara yang dimana nanti akan memperngaruhi kualitas Mol yang kita dapatkan.
  9. kontrol mol satu minggu sekali selama sebulan untuk memastikan kualitasnya, Mol yang berhasil berbau seperti wine dan aroma segar dari buah masih kuat, Mol tidak berbau menyengat dan tidak berisi belatung.
  10. jika sudah sebulan, saring Mol menggunakan kain kasa, agar menjadi lebih bening, Mol sudah siap dikemas dan diaplikasikan ke kompos organic.
Mol Sispala Bhuana Yasa yang sudah dikemas dan siap pakai
Mol Sispala Bhuana Yasa yang sudah dikemas dan siap pakai

Add Line Official Account : @qiq6325s Via WA: +6281236868948 (Arya Purbawa)
to order or want to know more informartion about our Sispala Bhuana Yasa Compost


Sumber:

  1. https://investor.id/business/251073/timbulan-food-loss-and-waste-di-indonesia-capai-2348-juta-tontahun ↩︎
  2. https://www.kompasiana.com/robbyfirlyyassindra/5dac81010d82305e777413c2/food-loss-dan-food-waste ↩︎

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *