Hai, teman – teman pecinta alam kali ini saya akan membahas wall climbing SBY-4. Wall Climbing merupakan salah satu hal terpenting yang tidak terlepas dari kegiatan pecinta alam. Kalian tau gak kenapa? Kalau ingin tau yuk simak artikel di bawah ini.
Wall Climbing Adalah salah satu jenis olahraga ekstrim yang banyak digemari pecinta alam karena olahraga ini memerlukan mental dan fisik yang kuat. Dilakukan dengan memanjat dinding buatan atau tebing gunung yang sudah dimodifikasi serta dilengkapi dengan bebatuan yang berfungsi untuk pegangan tangan atau kaki. Nah, sarana tersebut disebut dengan wall.
Uraian diatas merupakan definisi wall climbing secara umum. Kali ini saya akan secara khusus membahas mengenai wall climbing SBY-4.
Sejarah Wall Climbing Bhuana Yasa
Ide pembangunan wall sudah dimulai sejak angkatan pertama Sispala Bhuana Yasa sekitar tahun 1992. Tetapi, karena kekurangan dana dan tidak adanya dukungan dari sekolah maka ide tersebut tidak dapat diwujudkan. Meskipun demikian hal ini merupakan keinginan mendalam dari seluruh anggota, oleh karena itu pembangunan wall berhasil di diwujudkan. Pendirian wall direalisasi sendiri tahun 1996/1997. Wall didirikan dengan mengadakan bazar guna penggalian dana untuk pembangunan wall. Wall pertama kali didirikan saat kepala sekolah ke II (Bapak Made Sumerta) berlokasi di tempat parkir kelas 3 sekarang. Setelah terkumpulnya dana anggota sispala Bhuana Yasa tidak dapat langsung membangun wall climbing karena kepala sekolah saat itu mengajukan syarat bahwa sebelum membangun wall, sispala harus membangun green house yang rencananya didirikan di tempat wall sekarang berdiri.
Sispala Bhuana Yasa memenuhi syarat kepala sekolah. Namun, saat menjalankan proyek green house, dana yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek ini telah habis sebelum proyek ini selesai. Dengan keadaan ini, proyek green house akhirnya tidak dapat diselesaikan dan sispala langsung beralih ke proyek wall climbing. Akhirnya pembangunan wall climbing berhasil. Namun, wall ini hanya dibangun setinggi atap kelas (7 papan) karena dana yang dimiliki tidak mencukupi untuk pembangunan wall yang lebih tinggi. Hal ini juga dikarenakan pada tahun 1997 bertepatan dengan dibangunnya wall climbing, Indonesia mengalami krisis moneter. Pembangunan wall dengan biaya mandiri ini juga membuktikan bahwa anggota sispala Bhuana Yasa sangatlah mandiri dan bertanggung. Proses pembuatan wall hingga sekarang juga dibantu oleh anak-anak mapala.
Saat tahun 1999 setelah angkatan IX menjadi pengurus di Sispala BY, mereka mencetuskan ide untuk merenovasi climbing wall BY. Selain itu, kepala sekolah ke III (Bapak Mustika) meminta agar wall juga dipindahkan dari posisi awal ke lokasi yang sekarang, alasan yang diberikan kepala sekolah pada saat itu bahwa lokasi wall sebelumnya akan dijadikan tempat parkir. Rencananya wall ini akan dimodifikasi konturnya dan yang semula tingginya 9 meter akan dibangun setinggi 14 meter.
Untuk merealisasikan rencana renovasi wall, BY mengadakan bazar guna mengumpulkan dana. Dana yang terkumpul sejumlah 2 juta rupiah dianggap telah cukup untuk merenovasi wall. Namun setelah berkonsultasi dengan Rock&Alpine (salah satu legenda dalam bidang pecinta alam di Bali), membicarakan ide-ide pembangunan/modifikasi wall dan menanyakan dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan seluruh ide tersebut ternyata dana yang kami kumpulkan masih jauh dari dana yang dibutuhkan.
BY berusaha memecahkan masalah ini dan semakin giat melakukan pengumpulan dana dengan menawarkan papan sponsorship dan mencari sponsor seperti gerai adventure, distro, lembaga bimbingan belajar serta toko-toko dari wali murid di SMA 4.
Meskipun begitu, dana yang dikumpulkan masih kurang sehingga BY memutuskan untuk memenuhi dana dengan melakukan urunan bagi seluruh anggota bahkan calon anggota Sispala BY saat itu. Setelah akhirnya seluruh dana yang dibutuhkan telah terkumpul, dimulailah proyek renovasi BY.
Beberapa pengerjaan renovasi dilakukan oleh anggota BY untuk menghemat pengeluaran dana. Proyek renovasi wall memakan waktu kurang lebih 2 caturwulan dan selama pembangunan wall Sispala BY menumpang di wall orang lain. Setelah proyek renovasi selesai, Climbing Wall BY diresmikan bersamaan dengan acara pergantian malam tahun baru 2000.
Dengan di bangunnya Wall Climbing Bhuana Yasa, banyak manfaat yang dapat diterima oleh organisasi Sispala Bhuana Yasa diantaranya dapat mengadakan kegiatan yaitu
Bhuana Yasa CUP
Berawal dari dimilikinya wall climbing standar nasional, sispala Bhuana Yasa tepatnya pada tahun 2000 memiliki sebuah ide untuk menyelenggarakan suatu kompetisi panjat tebing yang bernama Bhuana Yasa Cup , Bhuana Yasa Cup pada awalnya merupakan event tahunan tetapi karena pada tahun 2001 penyelenggaraan kompetisi tertunda karena tidak didapatkannya ijin. Maka, event ini ditunda sampai tahun 2002. Hal ini lah mengakibatkan Bhuana Yasa Cup menjadi event 2 tahunan. Saat Bhuana Yasa Cup 1 pertama kali dilaksanakan mulanya peserta yang ikut hanya dalam lingkup sma seluruh Denpasar. Namun pada saat Bhuana Yasa Cup 2 lingkupnya sudah meningkat yaitu seluruh Bali dan sampai ke NTB sedangkan pada saat Bhuana Yasa Cup ke 3 lingkup wilayahnya terus berkembang sampai ke Bali, Jawa, dan Lombok. Dalam segi pendanaan untuk kegiatan tersebut Bhuana Yasa mendapat dukungan dana dari sponsorship dan hasil kerja keras anggota sispala bhuana yasa seperti berjualan bazar dan lain lain. Saat itu sekolah belum dapat memberikan bantuan dana tetapi memberikan ijin persetujuan dalam terlaksananya kegiatan wall climbing competition tersebut. Bhuana Yasa Cup terakhir dilaksanakan pada tahun 2019, dan pada tahun 2020 rencananya Bhuana Yasa Cup akan dilaksanakan namun hal ini tertunda karena adanya pandemi covid-19.
Selain by cup organisasi SBY-4 juga dapat mengadakan kegiatan Fun Climbing.
Fun Climbing
Fun climbing merupakan perlombaan internal yaitu kegiatan panjat tebing. Kegiatan ini berlangsung dalam rangka perayaan hari ulang tahun Foursma maupun reuni. Dalam hal ini setiap perwakilan kelas 10, 11, dan 12 akan mengirimkan 1 orang putra dan 1 orang putri sebagai perwakilan kelasnya. Perwakilan kelas yang terpilih adalah peserta dengan syarat bukan anggota tetap sispala Bhuana Yasa dan bukan atlet panjat tebing (belum pernah mengikuti perlombaan dalam kota maupun provinsi). Hal ini bertujuan agar saingan dari setiap kelas tetap terjaga. Jika menang, peserta akan mendapat sebuah sertifikat atau hadiah. Namun, lomba fun climbing ini juga dapat dilakukan dengan menaruh kupon atau hadiah di dinding wall. Perlombaan ini dilaksanakan juga memiliki tujuan mencetak para atlet baru yang akan bersaing di perlombaan antar kota maupun provinsi.
Selain untuk olahraga panjat tebing, wall climbing BY juga merupakan salah satu sumber untuk penggalian dana organisasi SBY-4. Wall Climbing dapat digunakan sebagai papan reklame atau sponsorship. Yang dapat dikontrak paling lama 2 tahun, kecuali papan paling atas. Nilai tiap kontrak sangatlah bervariasi menurut posisi papan semakin tinggi posisi papan maka, harga semakin meningkat dan juga durasi kontrak sangat mempengaruhi. Nilai kontrak tersebut akan berbeda setiap tahunnya hal ini sesuai kebijakan pengurus sispala Bhuana Yasa. Pada papan yang di reklamekan tersebut tidak boleh mengandung hal negatif seperti SARA, pornografi, rokok dan miras bahkan hal yang bertentangan dengan etika. Papan wall climbing ini biasanya disewa oleh angkatan di Foursma, Ekstra Organisasi lainnya bahkan club yang ada di SMA N 4 Denpasar.
Sekian penjelasan saya mengenai Wall Climbing Sispala Bhuana Yasa, semoga bermanfaat. Tetap yang terbaik.
– salam lestari
Beberapa informasi tersampaikan dengan cukup baik. Ada baiknya diperhatikan lagi penulisan penulisannya karena ada yang ga konsisten, dan penempatan tanda baca yang ga sesuai juga cukup membingungkan. Semoga bisa terus ditingkatkan lagi! Semangat berkembang, selamat belajar, ditunggu artikel selanjutnya!
Baik kak, kedepannya akan saya tingkatkan lagi. Terimakasih atas masukannya.
Informasi tersampaikan dengan baik, bisa deperhatikan lagi untuk menambah gambar biar tidak monoton dan terkesan lebih informatif